Selasa, 08 Oktober 2013

Kata Pertama


Aku berjalan ke bawah, menuruni setiap anak tangga jembatan penyebrangan itu. Dan, aku menoleh ke sisi kiri, kursi di halte itu kosong. Hanya ada seorang wanita berhijab sendirian disana -mungkin sedang menunggu seorang teman. Aku duduk di ujung yang berlawanan dengan wanita tadi. Kami terhanyut oleh dunia masing-masing. Tak ada percakapan, atau seutas senyum. Sesekali aku menoleh ke kanan. Berharap mobil patas yang akan membawaku pulang sudah tiba. Tapi, berkali ku lihat, dan sekian menit aku menunggu, mobil patas itu belum juga datang. Mulai jenuh dengan menunggu, aku mengeluarkan handphone-ku. Mulai merangkai kata menjadi kalimat, hingga menjadi sebuah cerita yang utuh.

Aku bukan seorang penulis, tapi aku ingin merangkai setiap peristiwa yang ku alami menjadi tulisan, yang suatu saat bisa ku baca kembali.

Ahh, mobil patas yang akan membawaku pulang ke kota ku sudah datang. Aku bersiap, setengah berlari untuk mengejarnya. Dan, keberuntungan sedang tak memihak padaku, mobilnya ternyata penuh, hingga aku terpaksa berdiri sampai tiba di tujuan. Tak apalah, yang penting aku bisa pulang, pikirku.

Aku pun kembali mencoba merangkai kata demi kata. Memaksa ingatanku untuk merekam setiap inchi jajak kehidupan.
Dan, inilah awal . . .